Lifestyle, kisah inspiratif, perjalanan hidup, dan self-love — bisa dikembangkan jadi blog personal Indonesia. Gue mau cerita sedikit tentang perjalanan yang membawa gue ke titik di mana gue belajar untuk mencintai diri sendiri. Ya, sepertinya sederhana, tapi percayalah, ini bukan hal yang mudah bagi banyak orang, termasuk gue.
Awak Mula yang Rumit
Pernah nggak sih kalian merasa bahwa dunia ini terlalu berat? Selama bertahun-tahun, gue berada di posisi di mana gue selalu merasa nggak cukup baik. Entah dari segi penampilan, pencapaian, atau bahkan relasi dengan orang lain. Semua itu bikin gue merasa terjebak dalam lubang kesedihan yang dalam. Dengan setiap kegagalan yang gue alami, suara kritik dalam diri ini semakin nyaring, bikin percaya diri gue hancur.
Melihat orang-orang sekitar yang tampak bahagia dan percaya diri, gue jadi semakin merasa terpinggirkan. Udah kayak jadi batu di tengah gemerlap lampu, gitu. Hingga akhirnya, satu momen kejadian bikin semuanya berubah. Gue ingat saat duduk di tengah keramaian, dikelilingi tawa dan canda, tapi hati ini rasanya kosong. Di situlah, gue bertekad untuk mulai perjalanan mencintai diri sendiri.
Langkah Awal menuju Self-Love
Dari titik itu, mulailah perjalanan panjang untuk mengenali diri sendiri. Pertama-tama, gue mencoba untuk lebih jujur pada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya terjadi. Gue mulai menuliskan perasaan dan pikiran di jurnal. Dengan menulis, gue bisa melihat seberapa sering gue meragukan diri sendiri dan menyadari bahwa semua itu hanyalah suara negatif yang selamanya ada di kepala.
Mencintai diri sendiri bukan berarti menjadi egois. Itu tentang memberi perhatian lebih pada diri sendiri dan memperlakukan diri dengan baik. Gue mulai mengubah pola pikir. Alih-alih melihat kekurangan, kini gue mencoba untuk melihat kelebihan yang ada pada diri sendiri. Salah satu sumber inspirasi buat gue adalah christinalynette, yang selalu berbagi tentang bagaimana menghargai diri sendiri.
Menemukan Jati Diri Sejati
Seiring berjalannya waktu, banyak hal baru yang gue temukan tentang diri sendiri. Ternyata, di dalam diri ini ada kekuatan yang selama ini tersembunyi. Gue jadi lebih berani untuk mengekspresikan diri, mengejar passion, dan menerima diri apa adanya. Tentu saja, proses ini tidak instan. Ada banyak detik sedih dan momen keraguan yang harus dilewati.
Selama perjalanan ini, gue juga mulai menjelajahi passion yang dulu terpendam. Suka menggambar, menulis, dan berkarya dengan tangan sendiri ternyata bisa menjadi cara bagi gue untuk menangani stres dan menemukan kebahagiaan. Ketika gue fokus pada hal-hal yang gue cintai, perasaan negatif itu pelan-pelan memudar.
Menjadi Versi Terbaik dari Diri Sendiri
Mencintai diri sendiri memang bukan perjalanan yang mulus. Tapi gue yakin, setiap langkah kecil ke arah itu sangat berarti. Terkadang kita butuh waktu untuk bertanya pada diri sendiri: “Apa yang aku butuhkan untuk bahagia?” Gue belajar untuk menjawab pertanyaan ini, dan semakin menyadari bahwa bahagia itu adalah pilihan, bukan hasil dari eksternal.
Setiap dari kita punya kisah unik dalam mencari jati diri. Perjalanan ini mungkin sampai saat ini masih berlanjut, tetapi yang terpenting adalah gue semakin yakin dengan siapa diri ini. Dan menjalani proses ini adalah bagian dari cinta terhadap diri sendiri yang paling sejati. Ingatlah, itu semua diawali dari langkah berani untuk mencintai diri kita sendiri.